MEMAKNAI
UJIAN
Kadang aku mengeluh “Ahh, ujiannya sulit!,” “Ahh, waktunya
kurang!”. Namun, ketika ku coba pahami kriteria ujian menurut Ust Solikhin Abu
Izzudin dalam bukunya the way to win, bahwa ternyata ujian itu memang harus
sulit. Yup, memang harus sulit. Masih g percaya? Mari kita pahami kriteria
ujian:
1.
Ujian Harus Sulit. Kalau mudah atau
dimudah-mudahkan, tentu nggak menantang. Ngak Asyik dan nggak beda, antara yang
lulus dan yang lolos, yang lurus dan yang bolos: yang serius dan yang ceplas
ceplos, yang tulus dan yang melengos; yang belajar terus dan yang bikin chaos.
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
2.
Ujian Bukan Mustahil. Bisa ditempuh, asal
sungguh-sungguh. Bila ujian itu mustahil tentu tidak berguna, tidak bisa untuk
membedakan antara prestasi dan frustasi. “Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (Al Baqarah:286)
3.
Ujian Harus Seimbang. Sulit bagi pecundang tapi
mudah bagi pemenang. Hukum Allah berlaku. Kesuksesan bagi pejuang. Kebahagiaan
bagi pahlawan, mereka aktif mencari pahala. “Dan orang-orang yang berjihad
untuk (mencari Keridhaan) Kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka
jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang
berbuat baik” (Al Ankabut: 69)
4.
Tak Ada Kemenangan Tanpa Ujian. Mau nggak engkau
diberi ijazah Sarjana tanpa harus kuliah? Tanpa Skripsi, yang penting bayar aja
10 juta langsung dapat gelar S-1? Kalau mau, kasihan. Menurut para pendaki.
Bukan di puncak gunung itu yang nikmat, tetai perjalanan mendaki itulah yang
paling nikmat (*q pikir2 memang bener, cz aq jg sering ndaki.. tp dulu :D
Hhe..). Menurut para pengantin baru, bukan malam pertama yang nikmat,
(*Sleketep:) namun penantian “puasa syahwat” itulah yang membuat malam pertama
lebih nikmat. (*klo ini aq g tau, cz aq blum ngrasain malam prtama.. Upz,
Hhehe:D….)
_Ahmadheaven
Tidak ada komentar:
Posting Komentar